Seputar Peradilan

Ramadhan Series : Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup

04042022 series2 min

Singaparna | Senin (04/04) Rangkaian kegiatan ramadhan Pengadilan Agama Tasikmalaya telah dibuka secara resmi oleh Ketua, Drs. Subhan Fauzi, SH., MH.  Salah satu kegiatan Ramadhan adalah pelaksanaan kultum yang dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang tunggu sidang serta diikuti seluruh pegawai. Kegiatan dimulai dengan tadarus Al-Qur’an secara mandiri. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan kultum yang dipandu oleh Barkah Ramdhani, SH., MH dengan penceramah oleh Ketua Pengadilan Agama Tasikmalaya.

Dalam tausiyahnya, beliau mengambil tema keberkahan bulan ramadhan dengan di bukanya pintu surga. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَاجائء رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النار ، وَصفدتِ الشَّيَاطِينُ

Yang artinya, “Ketika tiba bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu,”.

Pada bulan Ramadhan, umat islam akan berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. Dibukanya pintu surga artinya bahwa segala kegiatan pada bulan ramadhan merupakan amal kebaikan, mendapatkan pahala yg besar sepanjang hari jika di lakukan dengan benar dan di tutupnya pintu neraka memiliki makna bahwa kegiatan kegiatan baik yg di lakukan sepanjang hari di bulan ramadhan menjauhkan diri kita dalam kemaksiatan.

04042022 series3 min

Setelah tausiyah, beliau menyampaikan point penting hasil Rapat Koordinasi PTA Bandung yang diikuti pada tanggal 30 Maret – 1 April yang lalu. Secara garis besar KPTA Bandung, Dr. H. Samparaja, S.H., M.H. memberika pesan kepada seluruh pegawai peradilan terutama di Wilayah Jawa Barat bahwa ada 10 point agar warga peradilan meraih prestasi, antara lain:

  1. Jangan menunda pekerjaan;
  2. Merubah pola fikir yang tadinya dilayani tetapi harus melayani (semua orang dianggap penting);
  3. Harus kerja keras kerja cerdas dan kerja ikhlas;
  4. Jadilah contoh yang baik;
  5. Jadilah diri kita sebagai promotor;
  6. Usahakan ada perubahan dan jangan takut salah;
  7. Tingkatkan budaya malu;
  8. Jangan diam melihat pelanggaran/penyimpangan;
  9. Optimalkan peran atasan;
  10. Tidak ego sektoral .

Kemudian, Ada 4 tipe pegawai dalam bekerja yaitu:

  1. Tipe manusia aktif kreatif cerdas pintar mau bekerja dan mau menjadi pelopor;
  2. Tipe manusia cerdas pintar mau bekerja tapi tidak inisiatif (pasif kompromis);
  3. Tipe manusia aktif pintar terampil cerdas tapi malas;
  4. Tipe manusia pasif masa bodoh.

Beliau berharap seluruh pegawai Pengadilan Agama Tasikmalaya memiliki karatker pada tipe pertama diatas.

(Red:Fik)


[rtbs name="tab-home"]
cctv